CILACAP - Mencoba untuk keluar dari hingar bingar pesta demokrasi masyarakat saat ini. Dari balik jeruji lapas muncul pesan dan harapan kepada Presiden dan Wakil Presiden yang akan terpilih dalam gelaran Pilpres yang puncaknya akan berlangsung 14 Februari 2024 nanti.
FY salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Cilacap menaruh harapan yang besar terhadap Capres dan Cawapres yang akan terpilih nantinya.
Walau mengaku bahwa suara dan Harapan sering terlupakan, sebagai Narapidana yang juga rakyat Indonesia, warga binaan dengan vonis 9 tahun penjara dalam kasus perampokan ini menaruh harapan besar untuk kemajuan bangsa kedepan.
"Saya akan memilih orang yang saya anggap mengerti dan dekat dengan masyarakat. Semoga jika terpilih akan tetap peduli kepada masyarakat dan kaum minoritas seperti kami yang ada di dalam lapas saat ini, " harapnya, Jumat (9/2).
FY juga berharap nantinya kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk wadah untuk para WBP yang akan atau telah keluar dari lapas.
"Keterampilan yang selama ini diajarkan di lapas membutuhkan tempat penyaluran, tempat kami diberdayakan sehingga kami tidak bingung mau berbuat apa selepas keluar dari sini nanti, " tambahnya.
Baca juga:
Di Desa Cibedug Marak Rumah Tidak Layak Huni
|
Senada dengan FY, AS narapidana yang sejak Tahun 2019 telah menghuni Lapas Cilacap akibat kasus narkoba ini optimis pemimpin yang akan terpilih nanti akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Dengan vonis 10 tahun penjara yang harus dijalani, ini kali kedua Ia mengikuti gelaran Pilpres di dalam lapas. Sebelumnya pada tahun 2019 ia juga menentukan pilihannya dari balik jeruji.
"Para Capres dan Cawapres orang hebat, kami mengenal mereka dari pelbagai informasi yang disediakan oleh lapas, " tutur AS
Antusiasme WBP memberikan suara tidak lepas dari mudahnya informasi tentang Capres dan Cawapres yang didapat oleh para WBP, baik dari sosialisasi, bahan bacaan yang ada di dalam Lapas, hingga dari media Televisi yang memang disiapkan di tiap blok hunian.
"Semoga presiden dan wakil presiden terpilih nanti mengingat bahwa rakyatlah yang memilih mereka. Termasuk kami yang ada di dalam lapas. Coba lihat kami, mungkin kami bebeda karena telah salah, tapi kami juga ikut menentukan jadi mungkin perlu sedikit mendapat perhatian, " tambahnya. ***